Rabu, 27 November 2019

Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut

BAB I PENDAHULUAN


A. LATAR BELAKANG 
      Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial, dan ekonomis Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting dalam kehidupan, karena apabila masyarakat sehat maka semua kegiatan dapat dilakukan dengan lancar. Menurut WHO kesehatan rongga mulut saling berhubungan dengan kesehatan umum dan kesadaran untuk menjaga kesehatan rongga mulut berperan penting dalam menentukan kesehatan rongga mulut seorang individu. Kesehatan gigi merupakan salah satu aspek dari kesehatan secara keseluruhan. Dengan demikian kesehatan gigi juga merupakan hasil dari interaksi antara kondisi fisik, mental dan sosial (Herijulianti dkk, 2002).
       Kebersihan gigi dan mulut adalah suatu keadaan dimana gigi geligi yang berada didalam rongga mulut dalam keadaan yang bersih, bebas dari plak, dan kotoran lain yang berada diatas permukaan gigi seperti debris, karang gigi, dan sisa makanan serta tidak tercium bau busuk dalam mulut. Keterampilan menggosok gigi harus di ajarkan dan ditekankan pada anak disegala umur terutama anak sekolah, karena pada usia itu mudah menerima dan menanamkan nilai-nilai dasar. Anak sekolah memerlukan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menggosok gigi. Pendidikan kesehatan merupakan salah satu upaya yang penting untuk menunjang kesehatan, terutama pada anak yang memiliki tingkat kebersihan gigi mulut rendah dan keterampilan dalam menggosok gigi kurang, diharapkan agar dapat mengubah perilaku dari yang merugikan kesehatan dan norma yang sesuai dengan kesehatan. Kegiatan menggosok gigi merupakan salah satu upaya pencegahan terhadap resiko terkena penyakit gigi dan mulut. Menyikat gigi sebagai cara yang efektif dalam membersihkan plak gigi (Apiou dkk, 1994).
    Perilaku menggosok gigi pada anak harus dilakukan dalam kehidupan sehari-hari tanpa ada perasaan terpaksa. Kemampuan menggosok gigi secara baik dan benar merupakan faktor yang cukup penting untuk perawatan kesehatan gigi dan mulut. Keberhasilan menggosok gigi juga dipengaruhi oleh faktor penggunaan alat, metode menggosok gigi, serta frekuensi dan waktu menggosok gigi yang tepat.(Houwink, 1994). Pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa (Musfiqon, 2012).
   Media pembelajaran tidak hanya memudahkan pembelajaran, tetapi juga dapat memberikan pengalaman yang abstrak menjadi konkret. Guru dalam mengajarkan suatu materi pelajaran pada siswa umumnya selalu bersifat abstrak. Agar pesan pembelajaran yang diterima siswa itu tidak abstrak lagi yaitu dengan cara menggunakan media agar pembelajaran yang disampaikan menjadi konkret dan sesuai dengan realita seperti yang dilihatnya dalam kehidupan sehari-hari. Metode Audio Visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Hal ini sejalan dengan penelitian Ika dan Iwan pada tahun (2014) dengan judul penelitian pengaruh media audio visual (Video) terhadap hasil belajar siswa, yang mengatakan bahwa menggunakan metode Audio visual lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan metode konvensional.

B. TUJUAN
      Untuk mengetahui tingkat keterampilan menggosok gigi pada murid SMP dan sesudah diberikan penyuluhan melalui metode audio visual dan simulasi.





BAB II PEMBAHASAN


A. KETERAMPILAN
    Keterampilan merupakan seperangkat system, suatu metode dan suatu teknik yang baik, untuk menguasai materi ilmu pengetahuan yang akan disampaikan secara tangkas, efektif, serta efisien. Keterampilan juga merupakan suatu keahlian yang di dapat oleh individu melalui suatu proses seperti latihan yang kontinyu serta mencakup beberapa aspek yaitu kognitif, efektif, dan psikomotor (Folastri, 2013).

B. MENGGOSOK GIGI
      Menggosok gigi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menjaga agar gigi tetap dalam keadaan yang bersih dan sehat. Kelainan pada gigi anak retardasi mental yang sering terjadi yaitu karies gigi dan kelainan pada gusi. (Siswanto, 2010). Menggosok gigi yang baik yaitu dengan gerakan yang pendek dan lembut serta dengan tekanan yang ringan, pusatkan pada daerah yang terdapat plak, yaitu tepi gusi (perbatasan gigi dan gusi), permukaan kunyah gigi dimana terdapat fissure atau celah-celah yang sangat kecil dan sikat gigi yang paling belakang. Menggosok gigi harus memiliki pegangan yang lurus, dan memiliki bulu yang cukup kecil untuk menjangkau semua bagian mulut. Menggosok gigi harus diganti setiap 3 bulan. Cara menggosok gigi yang baik adalah membersihkan seluruh bagian gigi, gerakan vertical, dan bergerak lembut Ketika menggosok gigi, sangat penting menyikat semua permukaan gigi, yang mana akan memakan waktu kurang lebih 2-3 menit (Rahmadhan, 2010).

C. MEDIA AUDIO VISUAL
    Media audio visual merupakan alat peraga yang bersifat dapat didengar dan dapat dilihat yang dapat membantu siswa dalam belajar mengajar yang berfungsi memperjelas atau mempermudah dalam memahami bahasa yang sedang dipelajari. Sedangkan audio visual adalah suatu peralatan yang dipakai oleh para guru dalam menyampaikan konsep, gagasan dan pengalaman yang ditangkap oleh indera pandang dan pendengaran. Media audio visual mempunyai sifat sebagai berikut, yaitu kemampuan untuk meningkatkan persepsi, kemampuan untuk meningkatkan pengertian, kemampuan untuk meningkatkan transfer (pengalihan) belajar, kemampuan untuk memberikan penguatan (reinforcement) atau pengetahuan hasil yang di capai, dan kemampuan untuk meningkatkan retensi (ingatan) (Hasan, 2016).
                Penggunaan media audio visual dapat mempertinggi perhatian anak dengan tampilan yang menarik. Selain itu, anak akan takut ketinggalan jalannya video tersebut jika melewatkan dengan mengalihkan konsentrasi dan perhatian. Media audio visual yang menampilkan realitas materi dapat memberikan pengalaman nyata pada siswa saat mempelajarinya sehingga mendorong adanya aktivitas diri (Fujiyanto dkk., 2016). Ciri-ciri metode media visual sebagai berikutl : Media audio visual biasanya bersifat linier. Biasanya menyajikan visual yang dinamis. Digunakan dengan cara yang telah ditetapkan sebelumnya oleh perancang atau pembuatnya. Merupakan representasi fisik dari gagasan real atau gagasan abstrak. Dikembangkan menurut prinsip psikologis behaviorisme dan kognitif.

D. ORAL HEALTH PROMOTION BASED ON GRAFIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA
     AUDIOVISUAL
     Media yang digunakan dan cara penggunaannya : 
     · Media yang digunakan : 1. Laptop 2. Kabel roll
     · Cara penggunannya : Metode Audio Visual menggunakan Video yang diputar menggunakan
        Laptop. Pemberian intervensi 3 hari berturut turut, dilakukan selama 2-3 menit.

E. TEORI PERUBAHAN PERILAKU MENURUT ROGERS
Rogers menyatakan bahwa perubahan perilaku seseorang terjadi 5 tahap :
·  Kesadaran (Awarenner)
             Dimana seorang siswa akan sada rmengenai informasi baru mengenai cara menyikat gigi dengan baik dan benar dimana sebelumnya masih ada beberapa siswa yang belum mengetahui cara menyikat gigi yang baik dan benar dari gerakan-gerakan yang benar pada sikap bagian-bagian pada gigi.
· Terlatih (Interest)
              Dimana siswa tersebut terlatih dan ingin mengetahui informasi lebih lanjut terhadap cara menggosok gigi dengan metode demonstrasi dan penggunaan phantom serta poster sebagian media siswa tersebut akan memperhatikan setiap gerakan-gerakan yang di demonstrasikan.
· Evaluasi (Evaluation)
                 Pada tahap ini siswa mulai mempertimbangkan apakah dia akan mencoba cara menggosok gigi yang baik dan benar berdasarkan hasil yang ia saksikan.
· Mencoba (Trial)
               Tahap ini siswa akan mencoba menggosok gigi dengan baik dan benar berdasarkan apa yang telah ia saksikan, di mana apa bila siswa tersebut pada saat menyikat gigi dengan cara yang baik dan benar itu dapat membuat mulutnya terasa nyaman atau dia merasa dengan cara tersebut giginya menjadi bersih maka dia akan melanjutkan menggosok gigi dengan cara tersebut, apa bila sebaliknya dia tidak akan melanjutkannya.
· Adopsi (Adoption)
          Pada tahap ini siswa telah merasa yakin bahwa cara menyikat gigi yang disaksikan memberikan keuntungan dengan dirinya yaitu giginya menjadi bersih, dan dia akan melakukan cara itu sebagai kebutuhan untuk dirinya.

 



BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN
               Dalam pendidikan kesehatan gigi metode yang paling sering digunakan saat ini adalah audio visual dikarenakan perkembangan teknologi saat ini dan metode ini juga sangat efektif untuk diberikan ke anak-anak karena dengan metode ini anak lebih tertarik dan lebih fokus, sehingga pendidikan kesehatan gigi tersebut berjalan efektif.

B. SARAN
            Diharapkan kepada pihak terkait dalam hal ini kepala sekolah, guru ,orang tua untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi anak sehingga terciptanya peningkatan derajat kesehatan gigi.




DAFTAR PUSTAKA

Apiou, J. Gueguen, M, M. Doleux, S. dan Bonnauerre. Mallet, M. 1994. Evaluation of a New
             Tootbrush Concept with Regard to Bacterial Elimination. J. Clin. Periodont. 21:347-350.
Folastri, Sisca. 2013. Perbedaan Keterampilan Belajar siswa Berprestasi Tinggi dan Berprestasi
             Rendah Serta Implikasinya Dalam Bimbingan dan Konseling. UNP. Vol. 2 No.1.
Fujiyanto, A. Asep, J.K., Dadang, Kurnia. 2012. Penggunaan Media Audio Visual Untuk
            Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hubungan Antar Makhluk Hidup. Jurnal Pena
            Ilmiah. Vol. 1 No. 2.
Hasan, Hasmiana. 2016. Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Ketuntasan Belajar Ips Materi
            Perkembangan Teknologi Produksi Komunikasi Dan Transportasi Pada Siswa Kelas IV SD
            Negeri 20 Banda Aceh. Jurnal Pesona Dasar. Vol. 3 No.4. 
Herijulianti, E., Indriani, T.S., Artini, S. 2002. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta : EGC.
Houwink. B.et al. 1994. Ilmu Kedokteran gigi pencegahan. Terjemahan sutatmi. Indirawati Tjahya N,
            Sintawati, F.X, Yovita, Tince.
Musfiqon. 2012. Pengembangan Media & Sumber Pembelajaran. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya
Ramadhan. 2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Jakarta : Bukune Siswanto, dkk. 2010.
            Kesehatan Gigi Anak Berkebutuhan Khusus. Solo : Tiga Serangkai Pustaka Yusman Suwarso,
Wahyuni. 2011. “Perbedaan Anak yang Menggosok Gigi Di Sekolah dengan yang tidak di SDN
            Blimbing 1 dan 2 Jombang”. Jurnal Penelitian Kedokteran Gigi

1 komentar:

  1. Numpang promo ya Admin^^
    ajoqq^^cc
    mau dapat penghasil4n dengan cara lebih mudah....
    mari segera bergabung dengan kami.....
    di ajopk.biz...^_~3:23 PM 15-Sep-20
    segera di add Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus